Selasa, 27 Oktober 2015

DEMOKRASI



DEMOKRASI
·      Demokrasi menurut Abraham Lincoln yaitu pemerintahan dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat.
·      Nilai-Nilai Demokrasi :
1.       Kebebasan menyatakan pendapat
2.       Kebebasan berkelompok
3.       Kebebasan berpartisipasi
4.       Kesetaraan antar-warga
5.       Kesetaraan gender
6.       Kedaulatan rakyat
7.       Rasa percaya
8.       Kerjasama
9.       Pertumbuhan ekonomi
10.   Pluralisma
11.   Negara dan masyarakat.
·      7 variabel untuk menentukan situasi demokrasi dalam masyarakat :
1.       Kekuasaan, bahwa pemerintahan yang demokratis sangat erat kaitannya dengan bagaiman alokasi kekuasaan dibuat.
2.       Keadilan, yaitu adanya perlakuan yang sama didepan hukum. Keadilan diupayakan melalui jalur hukum.
3.       Kesejahteraan, berarti adanya kesempatan yang sama untuk menikmati hasil-hasil pembangunan.
4.       Peradaban, meliputi pendidikan, adanya tempat kreativitas,dan adanya kebebasan dalam menciptakan karya intelektual.
5.       Afektif, yaitu hubungan antara masyarakat dan wakil rakyat di parlemen.
6.       Keamanan, yaitu adanya jaminan keamanan untuk seluruh warga Negara dalam hidup, berusaha, berpendapat, berkreasi, dan bermasyarakat.
7.       Kebebasan, yaitu adanya kebebasan dalam berpikir, berkelompok, berbicara, dan mengutarakan pendapat sesuai dengan aturan hukum yang berlaku.
·      Prinsip-prinsip dalam budaya demokrasi :
a.    Pemerintahan berdasarkan konstitusi
b.    Pemilu yang demokratis
c.     Pemerintahan Lokal
d.    Pembuatan Undang-Undang yang demokratis
e.    Sistem Peradilan yang Independen
f.     Kekuasaan lembaga kepresidenan yang tidak tak terbatas
g.    Peran media sebagai control pemerintah
h.    Peran kelompok-kelompok kepentingan
i.      Hak masyarakat untuk tahu
j.      Perlindungan terhadap Hak Manusia
k.    Kontrol sipil atas militer
·      Macam-macam demokrasi :
1.       Berdasarkan cara penyaluran kehendak rakyat :
a.       Demokrasi langsung : berarti paham demokrasi yang mengikutsertakan setiap warga negaranya dalam system permusyawaratan untuk menentukan kebijaksanaan umum Negara secara langsung.
b.      Demokrasi tidak langsung : berarti  paham demokrasi yang dilaksanakan melalui system perwakilan. Penerapannya bisanya melalui pemilihan umum.
2.       Berdasarkan titik perhatiannya :
a.       Demokrasi formal adalah demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan dalam bidang politik tanpa disertai upaya untuk mengurangi atau menghilangkan kesenjanagan dalam bidang ekonomi, terdapat pada Negara-negara liberal.
b.      Demokrasi material adalah demokrasi yang dititikberatkan pada upaya-upaya menghilangkan perbedaan di bidang ekonomi, sedangkan persamaan di bidang politik dihilangkan, terdapat pada Negara-negara komunis.
c.       Demokrasi gabungan atau campuran adalah demokrasi yang menggabungkan antara demokrasi formal dan material sera mengambil kebaikan serta menghilangkan keburukan dari demokrasi formal dan demokrasi material.
3.       Berdasarkan paham ideology
a.       Demokrasi konstitusi
b.      Demokrasi rakyat
Model demokrasi :
1.       Menurut Sklar
a.       Demokrasi liberal yaitu pemerintahan yang dibatasi oleh undang-undang dan pemilihan umum bebas yang diselenggarakan dalam waktu yang rutin. Banyak Negara Afrika menerapkan model ini hanya sedikit yang bisa bertahan.
b.      Demokrasi terpimpin : para pemimpin percaya bahwa semua tindakan mereka dipercaya rakyat tetapi menolak pemilihan umum yang bersaing sebagai kendaraan untuk menduduki kekuasaan.
c.       Demokrasi social adalah demokrasi yang menaruh kepedulian pada keadilan social dan egalitarianism bagi persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
d.      Demokrasi partisipasi, yan menekankan hubungan timbale balik antara penguasa dan yang dikuasai.
e.      Demokrasi consociational, yang menekankan proteksi khusus bagi kelomok-kelompok budaya yang menekankan kerjasama yanag erat di antara elit yang mewakili bagian budaya masyarakat utama.
2.       Menurut Inu Kencana
a.       Demokrasi langsung: terjadi bila rakyat mewujudka kedaulatannya pada suatu Negara dilakukan secara langsung.
b.      Demokrasi tidak lansung : terjadi bila untuk mewujudkan kedaulatannya, rakyat tidak secara langsung berhadapan dengan pihak eksekutif, melainkan melalui lembaga perwakilan.
 

Pengertian Sosiologi
·         Sosiologi adalah ilmu yang sistematis tentang perilaku dari Individu.
·         Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari cara kerja kelompok, organisasi, kebudayaan dan masyarakat.
·         Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari pengaruh dari kelompok, organisasi, kebudayaan, dan kemsyarakatan terhadap perilaku individu atau kelompok
·         Kajian Sosiologi sebagai berikut :
1.  Mempelajari kelompok social
2.  Mempelajari proses social
3.  Mempelajari perubahan social
Pengertian Sosiologi dari Para ahli :
1.      Menurut Patirim As Sorikhin
a.        Ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara gejala social dengan gejala social.
b.       Ilmu yang mempelajari hubungan timbale balik antara gejala social dengan gejala non social.
·     Gejala Sosial
1.  Ekonomi
2.  Pendidikan
3.  Politik
4.  Agama
5.  Budaya
·     Gejala non social
Gejala non social adalah gejala yang diluar aktivitas manusia.
2.      Menurut May Weber, sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan-tindakan social.
·         Ciri-ciri ilmu sosiologi :
a.     Bersifat empiris
Empiris yaitu melakukan kajian yang didasarkan dari hasil observasi dengan menggunakan akal sehat.
b.    Bersifat teoritis
Teoritis yaitu sosiologi berusaha menyusun abstraksi dari hasil observasi yang dilakukan secara logis dan memiliki tujuan serta menjelaskan hubungan sebab akibat.
c.     Bersifat komulatif
Komulatif yaitu teori-teori dalam sosiologi disusun atas dasar teosr-teori yang sebelumnya ada atau lama yang diperhalus dan disempurnakan.
d.    Bersifat non etis
Non etis yaitu sosiologi tidak mempersoalkan baik buruk tindakan manusia tetapi hanya menggambarkan hal yang sebenarnya terjadi.
·     Metode dalam sosiologi
Ada 2 metode dalam sosiologi :
1.    Metode kualitatif
Metode kualitatif artinya metode yang mengutamakan cara kerja dengan penilaian dan pernyataan sehingga metode kualitatif tidak dapat diukur dengan menggunakan angka atau lewat statement.
2.    Metode kuantitatif
Metode kuantitatif adalah suatu metode yang mengutamakan perhitungan, perhitungan angka, skala, table, statistic atau gejalanya bisa diukur.
3.    Metode induktif dan deduktif
Metode deduktif adalah menggunakan analisa berfikir dari yang umum menuju yang khusus.
Metode induktif adalah menggunakan analisa berfikir berawal dari yang khusus menuju yang umum.
·         Kegunaan sosiologi dalam kehidupan manusia atau dimensi individu :
1.    Mempelajari tata cara bermasyarakat.
2.    Mampu menempatkan sesuai dengan kedudukannya.
3.    Agar mengetahui tentang masyarakat lain.
4.    Agar bisa beradaptasi.
5.    Agar bisa berpartisipasi.
·         Kegunaan sosiologi dalam dimensi berbangsa dan bernegara:
1.    Untuk pembangunan, artinya sosiologi memberikan kontribusi berupa data yang diperlukan dalam tahapan perencanaan pembangunan. Contohnya :
1). Kenaikan BBM
2). Pendidikan di sekolah.
2.  Untuk penelitian dan penyidikan di Negara-negara yang sedang membangun peran sosiologi sangat dibutuhkan karena data tersebut sebagai dasar pengambilan keputusan untuk menyusun dan pengambilan putusan beserta memecahkan masalah yang dimungkinkan terjadi.
·         Peran sosiologi
1.    Sebagai ahli riset
Dalam dunia riset, sosiologi harus mampu menjernihkan berbagai anggapan yang keliru, dengan menghadirkan kebenaran, sehingga kekeliruan dapat dihindari.
2.    Sebagai konsultan kebijakan
Sebagai konsultan kebijakan artinya sosiologi dapat mengeksimasi
   atau memperkirakan.
3.    Sebagai teknisi
Sebagai teknisi artinya sosiologi akan dapat memberikan saran serta penyelesaian pada masalah yang ditimbulkan sehingga para teknisi tersebut akan mampu mencari penyelesaian secara efisiensi dan kolektif.
4.    Sebagai pengajar atau pendidik
Sebagai pengajar atau pendidik, sosiologi akan menyajikan contoh-contoh konkrit tentang realita social serta permecahan masalah social yang dilakukan oleh pengajar atau pendidik.

Interaksi social
1.      Syarat interaksi social
1). Kontak
2). Komunikasi
3). Tujuan
2.   Faktor penybab interaksi social
1)   Imitasi
2)   Sugesti
3)   Identifikasi
4)   Simpati
5)   Empati
6)   Motivasi = dorongan
3.      Aturan-aturan dalam interaksi :
1)      Dalam interaksi akan terbentuk keruangan
Yang terkait dengan keruangan :
1.    Intimate distance =m pada jarak intim manakala jaraknya 0-50 cm.
2.    Personal distance = jarak pribadi , jaraknya lebih dari 50-1 m.
3.    Sosial distance = jaraknya 1-3 m.
4.    Publis displan = jaraknya lebih dari 3 m.
2)      Aturan mengenai waktu
Interaksi dikatakan mengenai waktu yaitu kedidiplinan dalam bekerja.
3)      Aturan mengenai gaya tubuh atau gerak tubuh
1.    Verba
2.    Non verba.

PIDHATO, PARAGRAF, WAWANCARA/WAWANREMBUG


PIDHATO, PARAGRAF, WAWANCARA/WAWANREMBUG
·      Pidhato : Pidhato yaiku micara ing sangajengipun tiyang kathah utawi umum.
Jenis-jenis pidhato :
-          Miturut Adhe dasar :
1.       Pidhato Pembukaan, yaiku pidhato ringkes kang disampekake pembawa acara utawa MC.
2.       Pidhato Pengarahan , yaitu pidhato kang ngarahake sawijining kagiyatan.
3.       Pidhato Sambutan , yaiku pidhato kang disampekake ing sawijine adicara tartamtu, kanthi wektu kang mung sadhela, amarga sing menehi sambutan ora mung siji.
4.       Pidhato Peresmian, yaiku pidhato kang dilakokake dening wong kang nduweni pangaribowo kang ngresmikake samu barang.
5.       Pidhato Laporan, yaiku pidhato kang isine nglaporake sawijining tugas utaa kegiatan.
6.       Pidhato Pertanggungjawabn, yaiku pidhato kang isine sawijine laporan pertanggung jawaban tugas utawa kagiyatan.
-          Miturut Ancasipun sesorah
1.       Sesorah Persuasif inggih menika sesorh kanthi ancas mikut ( mmpengaruhi) pamirengipun.
2.       Sesorah Argumentatif ingih menika sesorah kanthi ancas ngyakinaken pemirengipun.
3.       Sesorah Informasi inggih menika ngwehi katrangan.
4.       Sesorah Deskripsi inggih menika sesorah kanthi ancas ngaturaken gegambaran kawontenan.
5.       Sesorah Rekreatif inggih enika sesorah kanthi ancas atur panglipur.
-          Miturut Kahanan :
1.       Kaanan Resmi : Kanggo kaanan resmi, lumrahe pamicara maca naskah kang wis disiapake supaya ora salah anggone sesorah lan naskah iku bisa kasimpen kanggo arsip. Pamicara ora bisa ngandharake sesorahe sakarepe dhewe amarga  wektune wis diatur.
2.       Kaanan Setengah resmi : Pamicarane bisa ngandharake sesorah utawa pidhatone rada longgar. Nanging, kesan resmi kudu tetep digatekake.
3.       Kaanan ora resmi : Pamicara bisa ngandharake sesorah utawa pidhatone miturut tujuan utawa selera pamirenge.
4.       Kaanan Liya-liya : Saliyane kaanan kang wis kaandharake iku, isih anakaanan kang uga nduweni pengaruh marang cara ngandharake sesorah, yaikupamirenge lungguh apa ngadeg,wektune esuk apa awan, anggone pidhato dhewe apa ana wong liya. Contone, yen pemirenge ngadeg pidhatone kanthi singkat wae.
-          Miturut Pendekatan :
1.       Pendekatan Intelektual : Pendekatan iki digunakake yen pamirenge nduwe pendhidhikan kang cukup.
2.       Pendekatan Moral : Pendekatan iki digunakake yen pamirenge seneng melu kagiyatan moral, apa maneh moral keagamaan. Pamicara bisa nganggo kutipan ayat suci utawa sumber liya kang cocog.
3.       Pendekatan Emosional :Pendekatan iki digunakake yen pamirenge kurang pendhidhikan. Pamirenge kang kaya mangkono gampang anggone nampa isi pidhato lumantar emosine. Mula, kudu disenggol nganggo semangat, kabutuhane, lingkungane, kasumehane, utawa liya-liyane kang bisa gawe gampang nampa.
-          Miturut tujuane :pahargyan. Den tujuane yakuwi
1.       Menehi Hiburan : sesorah jinis iki ditindakake ana ing acara pahargyan. Den tujuane yakuwi supaya acara iku bisa sumringah lan meriah. Pamicara mung ngandharake babagan kang gawe seneng lan bungah, uga nganggo basa kang santai lan raket.
2.       Mnehi Kawruh : Sesorah iki isine ngandharake babagan kang sacetha-cethane, supaya pamireng ngerti. Pamicara bisa nganggo conto, mbandingake, nerangake, lan liya-liyanekang kabeh mau kanggo njelasake marang pamirenge.
3.        Ajak-ajak : Pamicara ngandharake alesan, bukti, lan conto supaya pamirenge gelem nindakake kaya apa kang dikarepake pamicara. Sesorah iki umume jinis pidhato kampanye arep pemilihan umum.
Perangane Pidhato :
1. Uluk Salam / Salam Pembuka
2. Purwaka Basa : a. donga
                                    b. Atur Pakurmatan
                                    c. Atur Puji Syukur dhateng ngarsaning Gusti ingkang Maha Kuwasa
                                    d. Atur Panuwun
3. Surasane Basa/ Isi Pidhato/wosing gati
4. Pangajeg-ajeg
5. Wasana Basa
6. Salam Panutup
·      Paragraf
Paragraf yaiku perangane wacan / karangan kang dumadi saka pikiran pokok utawa pikiran utama lan pikiran katrangan  utawa pikiran penjelas.
Pikiran pokok ing paragraph iku diwujudake dadi ukara pokok utawa basa indonesiane kalimat utama. Dene pikiran katrangan diwujudake dadi ukara katrangan utawa bahasa indonesiane kalimat Indonesia.
Miturut papane ukara pokok, paragraph kaperang dadi ngisor iki :
1.       Paragraf Deduktif yaiku paragraph kang ukara pokoke ana ing perangan ngarep utawa dhuwur.
Tuladha :
Wortel biasane digunakake kanggo sayur dening ibu-ibu rumah tangga, nanging sejatine nduweni manfaat kanggo nambani lelara. Bocah kang cacingan bisa ditambani nganggo wortel. Carane yaiku wortel dikumbah resik banjur diparut. Parutan wortel di peres, dijupuk banyun udakara secangkir dicampur karo santen kenthel secangkir lan ditambah uyah sathitik nuli diudhak lan diunjuk.
2.       Paragraf Induktif yaiku paragraph kang ukara pokoke ana ing perangan mburi utawa ngisor.
Tuladha :
Kacang ijo iku bisa digunakake kanggo gawe bumbu isi bakpia. Kacang ijo uga bisa digawe bubur kacang ijo utawa burjo. Saliyane iku, kacang ijo bisa diolah dadi glepung. Lepung kacang ijo iku bisa kanggo tambah lara mag. Dadi, kacang ijo iku bisa diolah macem-macem lan nduweni manfaat kanggo kasarasan badan.
3.       Paragraf deduktif-induktif yaiku paragraph kang ukara pokoke ana ing ngarep banjur dibaleni maneh ana ing mburi kanthi variasine.
Tuladha :
Prinsip rukun kuwi kawedhar ing laku murih ora nuwuhake cangkran kalaqan liyane. Prabeda kang dumadi tinampa minangka sarat kagayuhe jagad gedhe lan jagad cilik kang asipat imbang. Urmat mring liyan kadunungake jumbruh drajat lan pangkat  kanggo ngudi kawujude urip kang tansah lelandhesan rukun lan urmat kuwi mau, wong jawa nduwe laku cacah papat, yakuwi laku batin, laku rasa, laku papan, lan laku tumindak. Sing genah, congkrah kalawan liyan kudu disingkiri ora cocog karo prisip rukun.
4.       Paragraf kang ukara pokoke sumebar ana ing kabeh ukara ing paragraph iku.
Tuladhane :
Omahku ana kampong kang asri. Ing ngarep omahku an ataman kang nyenengake. Omahku madhep ngetan, dadi yen esuk kena panasing srengenge. Temboke dicet putih. Lawang-lawange abu-abu. Semono uga pager ngarep omah, digawe saka wesi cete rupane abu-abu.
·      Wawancara/wawanrembug
Wawancara/wawanrembug punika mados informasi saking tiyang ingkang dipunwastani narasumber. Anggenipun wawancara kedah migatosaken tata krama basa.
Ingkang kedah dipungatosaken saderengipun wawancara :
1.       Nemtokake tema wawancara
2.       Nemtokake tujuanipun
3.       Nyiapake pitakenan
4.        Nemtokake narasumber lan damel janji
Nalika wawancara kedah migatosaken babagan :
1.       Miwiti wawancara kanthi salam
2.       Ngginakaken basa kang sopan lan miturut unggah-ungguh basa
3.       Paninggalipun tumuju ing narasumber
4         Ampun damel pitakenan kang wangsulanipun ‘nggih ‘ utawi ‘mboten’
5         Mungkasi wawancara kanthi agunging panuwun.

 

MATERI GEOGRAFI KELAS X SEMESTER 1



A.           Sifat Studi Geografi
1.      Metode Ilmiah
Ciri-ciri metode ilmiah sebagai berikut :
1.     Rasional,  artinya sesuatu yang masuk akal dan terjangkau oleh penalaran manusia.
2.     Empiris, artinya menggunakan cara tertentu yang dapat diamati dengan pancaindra, atau sesuai dengan fakta di lapangan.
3.     Sistematis, artinya menggunakan proses dengan  urutan langkah-langkah logis, teratur, dan terkontrol.
4.     Objektif, artinya pengetahuan yang dieroleh sesuai dengan objeknya atau didukung oleh fakta empiris.
5.     Universal, artinya pengetahuan berlaku secara umum, dan melalui eksperimen yang sama  akan diperoleh hasil yang sama.
6.     Terbuka ( siap diuji kebenarannya oleh siapapun.
2.      Pola pikir dalam metode ilmiah
Dalam metode ilmiah, ada 2 pola pikir atau metode, yaitu :
Deduktif, yaitu cara pengambilan kesimpulan berangkat dari kasus yang bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum.
Induktif, yaitu cara pengambilan kesimpulan berangkat dari hal-hal yang bersifat umum menjadi kesipulan yang bersifat khusus
B.            Pendekatan Analisis Geografi
1)      Analisis Keruangan
2)      Analisis Kelingkungan
3)      Analisis Komplek Wilayah atau Kewilayahan atau Regional

C.            Metode Analisis Geografi
1.              Analisis Kualitatif
Analisis Kualitatif yaitu cara menganalisis data (fenomena) tanpa melakukan konversi ke angka
2.              Analisis Kuantitatif
Analisis Kuantitatif yaitu analisis yang menggunakan dasar pendekatan angka.
D.             Rancangan Penelitian Geografi
1)             Merumuskan Masalah
2)             Melakukan  Studi Pustaka
3)             Merumuskan Hipotesis
4)             Menentukan Desain Penelitian
5)             Mengumpulkan Data
6)             Pengolahan Data

a.    Pengolahan Data Statistik

1.    Editing
Editing Data adalah penelitian kembali data-data yang telah terkumpul, kemudian dievaluasi. Hal-hal yang perlu diteliti kembali dalam melakukan editing adalah sebagai berikut :
a. Kelengkapan pengisian kusioner.
b. Keterbacaan tulisan
c. Kesesuaian jawaban
d. Relevansi jawaban
e. Keseragaman satuan yang digunakan.
2.    Coding dan Frekuensi
Coding adalah pengklasifikasikan jawaban responden menurut macamnya.

3.    Tabulasi
Tabulasi adalah proses penyusunan dan analisis data dalam bentuk table.
b.    Pembuatan Peta dari Citra atau Foto Udara
Pembuatan peta dengan menggunakan foto udara banyak dilakukan peneliti di Indonesia pada tahun 1970-1980 karena pada waktu itu citra masih sangat langka.


7)      Menganalisis Data
8)      Membuat Kesimpulan dan Rekomendasi
9)      Membuat Laporan Akhir
10)   Mengadakan Seminar Hasil Penelitian
11)   Memasukkan Hasil Penelitian ke Jurnal (Lokasi, Regional, Nasional, Internasional)

E.              Teknik Pengumpulan Data Geografi
Jenis-Jenis Data
ΓΌ  Berdasarkan bentuk dan sifatnya, data penelitian dibedakan menjadi dua jenis :
1.       Data Kualitatif
Data Kualitatif adalah data yang berbentuk kata-kata atau kalimat, bukan berbentuk angka.
2.       Data Kuantitatif Data Kuantitatif  adalah data yang berbentuk angka atau bilangan.
Berdasarkan proses atau cara mendapatkannya, dibedakan    menjadi dua jenis data kuantitatif
1)        Data Distrik adalah data dalam bentuk angka (bilangan)             yang diperoleh dengan cara membilang, dan berupa   bilangan bulat. Contoh data distrik :

·      Jumlah siswa di kelas X a = 35 orang
·      Jumlah sekolah SMA/MA di Kota Denpasar 2010 = 34 buah.
2)        Data kontinum adalah data dalam  bentuk angka/bilangan   yang diperoleh berdasarkan hasil pengukuran. Contoh data kontinum :
·      Tinggi badan Ali = 175,4
·      Panjang Sungai Musi = 750,42 km.